image1 image2 image3 image4 image5 image6

EVERY NEW DAY IS ANOTHER CHANCE|ANOTHER CHANCE TO #CHANGE|#CHANGE IS NEVER EVER EASY|YOU FIGHT TO HOLD ON|AND YOU FIGHT TO LET GO|PROGRESS IS IMPOSSIBLE|WITHOUT #CHANGE|WE NEED WE WANT WE HAVE TO #CHANGE|BETTER #CHANGE JUST START

Japan On Track : An Announcement

Jumat , 6 November 2015


Tulisan ini adalah lanjutan dari seri Japan On Track sebelumnya :

Dag-Dig-Dug
Saya inget banget hari Jumat ini : Hari tepat sebelum berangkat ke Jepang. Waktu itu semua orang di grup kami sedang ramaaai membahas tentang pengumuman hasil dari wawancara Japan On Track (tulisannya ada di sini). Katanya sudah ada di email. 
Waktu itu saya bolak-balik mengecek email dari HP. Merefresh dan refresh - terus dan terus. Dan hasilnya tidak ada inbox. Detik itu saya pasrah, bahwa mungkin belum waktunya. Hehe. Alhamdulillah untuk temen-temen saya yang lolos. Sedih dan lemes juga sih.
Coba saya hubungi Mbak Rani - PIC program ini - dari CDC Fisipol (semacam Engineering Carrer Center kalo di Teknik). Dan enggak dijawab-jawab. Oke, mungkin memang harus ikhlas, semua ada jalan dan rezekinya masing-masing, toh besok juga saya berangkat ke Jepang - pikir saya.

Ping - Inbox Masuk
Sebenarnya bukan Ping sih kayanya suaranya ya, ahaha. Tapi tiba-tiba ada email masuk :

*Nama-namanya aku blok ya. Menghindari jika mungkin ada yang tidak berkenan.

Alhamdulillah hehe, Pak Posnya telat ngirim email ke alamat saya. Mungkin Allah sedang mencoba saya untuk berdoa sedikit lebih lama. 
Alhamdulillah, i will be the part of biggest automotive manufacture in the world : Toyota. Setidaknya target saya sih, saya ingin bisa belajar kultur dunia kerja, belajar Toyota Way's, belajar dan mencari rahasia sukses mereka - langsung dari dalam. Hehe.
Dan yang membuat saya sangaat persyukur. Saya di terima di TMMIN - Toyota Motor Manufacturing Indonesia. Alasannya sih simpel : bidangnya akan saya banget, teknik mesin =D yeey.

Sebuah Catatan Pantang Menyerah
Sering banget nih saya dengar :
"Anjir, lu bakal magang di Jepang bil?"
"Dapet duitnya gedhe banget biil. Mau doong."
"Cabut mulu lu ya.."

Disini saya ingin berbagi cerita tentang cerita dibalik ini semua :

Hari pertama di JOT. Hal yang wajar : Intorduction. Perkenalan peserta, pembukaan, dan sensei yang akan menemani kita, Kato Sensei dan Kozano Sensei. Perkenalan degan dua modul pembelajaran - yang tebal - dengan bahasa Jepang yang banyak. Perkenalan dengan modul PR kita - yang tidak kalah tebal. Ditambah semua couse, yang dari pagi jam 9 sampai jam 16.30 itu, yang dari Senin sampai Jumat itu, dibawakan dalam Bahasa Inggis dan Jepang. Modul PR yang tebal itu - yang ternyata dikerjain tiaaaap hari.

Akankah semua ini mudah ? Jawabannya : Tidak.
Apalagi bagi seorang seperti saya, Bahasa Jepang yang sangaaaat, dikit - cuman arigato dan sayonara bisanya - mentok. Belum pernah belajar secara resmi sebelumnya. Belum hapal katakana - hiragana apalagi kanji (alfabet Bahasa Jepang). 

Ditengah teman-teman yang lain yang mereka sebenarnya uda jago - dan expert. Beberapa bahkan sudah ancang ancang ablik JLPT - Japanese Language Proficiency Test (semacam TOEFL untuk bahasa Jepang). Kato Sensei yang ramah dan baik, tapi menjelaskan dengan cepat.

Hal ini diperunyam dengan waktu kuliah yang terpaksa izin. Jadi tiap malem saya mengejar materi dan PR dan kuis dan praktikum.

Kesan hari pertama : Frustasi
Saya mempertaruhakan banyak hal dengan izin kuliah, demi mengejar yang tidak pasti*ceile. Intinya saya sadar, ini adalah pertaruhan investasi yang besar.  Apakah dengan jalan ini saya akan sukses? Apakah saya akan sia-sia? Pasti pertanyaan itu yang selalu membuat kita ragu.

Malam di hari pertama, saya sempat berpikir untuk berhenti. Lebih baik be a normal person, normal life and relax. Uda tugas kuliah banyak lagi - waktu itu saya izin dua minggu sebelumnya karena KKN-. Ditambah tugas JOT yang belum dikerjain - ampun.

Apakah mundur adalah sebuah jawaban? Apakah berhenti adalah sebuah impian?
Saya selalu mengembalikan pada hati nurani dan Allah sih - lewat keyakinan dan semangat yang diberikannya -. Ada saat dimana saya memilih untuk menolak kok, ada saat dimana saya memilih untuk berhenti dan istirahat. Tetapi, semua itu insyaallah dilakukan dengan yakin dan hari nurani. =D

Apakah jawaban untuk saat itu? Tidak, belum saatnya saya menyerah
Saya menolak untuk hidup tenang dan nyaman - wkwk. Saya memilih untuk mengambil tantangan dan rintangan - dengan keyakinan dan hati nurani. Saya memilih untuk keluar dari kotak saya. Ya, saya harus mengambil tantangan ini.

Kuliah saya, alhamdulillah semua SKS sudah diambil. Organisasi saya, alhamdulillah sudah enggak jadi apa-apa di BEM - enggak sesibuk parah dulu. Asrama - uda lulus. Skripsi - insyaallah uda dimulai meski laptop sempat ilang. Apalagi yang harus saya tunggu semester ini - mungkin ini jalannya. Mengisi kekosongan dan sepi di semester 7 ini. Insyaallah kalau kita ikhtiar dan berdoa, Allah akan mendengar dan membantu - prinsip saya.

Yey, dan dengan bismillah. Tugas hari pertama saya kerjakan =D.



Saya percaya, dengan menjatuhkan diri keluar dari comfort zone. Kita akan mendapat banyak hikmah, membuat kita makin kuat dan bersyukur. Asal jangan sampai mati aja hehe, tapi kalau masuk surga juga enggak apa-apa sih.

Share this:

CONVERSATION

0 comments:

Post a Comment